PEMANFAATAN EMPON-EMPON MENJADI OLAHAN SERBUK KESEHATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HARGA JUAL

Authors

  • Nugroho Kartiko Priyo Utomo Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Nova Ardhita Putri Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Oki Gumilang Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Rizki Listyono Putro Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Keywords:

Empon-empon, Pengabdian Masyarakat, Desa Persiapan Galih

Abstract

Desa persiapan Galih merupakan salah satu wilayah yang dipersiapkan untuk menjadi desa definitif di wilayah administrasi desa Baosan Lor. Pada umumnya, masyarakat menanam empon-empon di lahan yang mereka miliki. Empon-empon tersebut seperti aneka macam jahe, kunir, kunyit, temulawak dan lain sebagainya. Namun hasil bumi tersebut hanya di jual mentah begitu saja oleh masyarakat. Sehingga nilai jual yang dihasilkan tidak seberapa dan mengakibatkan empon-empon tersebut dibiarkan begitu saja oleh masyarakat karena harga jual dan transportasi untuk menjualnya tidak sebanding. Tujuan dari penelitian ini adalah mendongkrak harga jual empon-empon hasil pertanian masyarakat dengan mengolahnya menjadi serbuk minuman menyehatkan yang dapat diseduh secara instan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi serta pengumpulan data melalui literature review. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat kini memiliki kemampuan untuk mengolah empon-empon menjadi bubuk minuman instan yang bernilai tinggi.

Author Biographies

Nova Ardhita Putri, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Ilmu Kesehatan

Oki Gumilang, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Manajemen

Rizki Listyono Putro, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Akuntansi

Downloads

Published

2024-09-15

How to Cite

Priyo Utomo, N. K., Putri, N. A., Gumilang, O., & Putro, R. L. (2024). PEMANFAATAN EMPON-EMPON MENJADI OLAHAN SERBUK KESEHATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HARGA JUAL . PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT), 2(05), 1330–1337. Retrieved from https://pekatpkm.my.id/index.php/JP/article/view/415