EDUKASI PENERAPAN TERAPI AKSI TEMPEL TEMBOK (ATT) UNTUK MENCEGAH PENYAKIT AKIBAT KERJA
Keywords:
Terapi ATT, Penyakit Akibat KerjaAbstract
Rumah Sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan dimana terjadinya penyelenggaraan kesehatan secara paripurna, dimulai dari kegiatan promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitasi, dan memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan pelayanan gawat darurat. Rumah Sakit sebagai tempat terselenggaranya berbagai jasa dan pelayanan memiliki resiko terhadap keselamatan dan kesehatan baik bagi pasien, keluarga pasien, petugas maupun pengunjung rumah sakit. Berdasarkan laporan survey otot rangka yang dilaksanakan oleh komite K3RS pada tahun 2021 secara acak kepada petugas di RSUP Dr. M. Djamil Padang sebanyak 500 orang petugas, maka di peroleh data sebesar 25.6 % (128 orang) petugas merasakan nyeri pada bagian punggung. Pada saat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pada tahun 2020 hingga tahun 2021, laporan angka kesakitan pada petugas di Komite K3RS banyak di temukan keluhan nyeri pada bagian punggung yang disebabkan petugas seringkali harus bekerja lembur untuk pendataan petugas yang terpapar covid-19, hingga menfasilitasi skrining kesehatan dan juga mengirimkan obat untuk petugas yang terpapar covid-19 tersebut. Sehingga waktu kerja dan durasi kerja petugas di Komite K3RS melebihi waktu normal dan di lakukan berulang kali. Sedangkan seharusnya dalam bekerja di lakukan peregangan secara berkala setelah ± 1-2 jam bekerja pada posisi sama. Keluhan nyeri punggung yang dirasakan oleh petugas di Komite K3RS ini dapat dikatakan sebagai salah satu pencetus munculnya penyakit akibat kerja.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.