KEBERHASILAN BISNIS BATOK KELAPA “YANDE” KABUPATEN KLUNGKUNG
Keywords:
Pengrajin, Batok Kelapa, Segmen PasarAbstract
Bali sebagai penghasil kerajinan yaitu Desa Negari disana terdapat suatu industri yang menghasilkan kerajinan dari batok kelapa bernama Yande Batok yang berdiri dengan latar belakang sejarah, ekonomi dan sosial. Yande batok berdiri pada tahun 1996 yang diawali dengan indurtri rumah sederhana hingga pada tahun 2008 industri ini mendapatkan surat ijin usahanya. Setelah berbadan hukum Yande batok masuk sebagai kategori UMKM. Hampir satu tahun pandemi terjadi, tentu membawa berbagai dampak terhadap berbagai sektor salah satunya pengerajin batok kelapa di daerah Klungkung. Hal itu membuat Yande seorang pengrajin batok kelapa harus berusaha lebih keras untuk bertahan hidup di tengah kondisi pandemic covid-19. Metode yang digunakan dalam memecahkan masalah tersebut yaitu melakukan analisis terhadap pasar dengan melihat perkembangan produk yang sedang dibutuhkan, produk yang sedang banyak diminati, dan produk apa yang harus di variasikan dengan memperluas pasar dengan melakukan segmen pasar. Keberhasilan yang diperoleh Yande Batok telah mengalami pasang surut dalam dunia wirausaha. Usaha ekonomi kreatif (Ekraf) yang ditekuni Yande di Kabupaten Klungkung ini dimulai sejak tahun 1997, dengan memanfaatkan bahan baku khusus dari kelapa. Partisipasi juga dilakukan oleh masyarakat dengan perolehan bahan baku tidak dari daerah sekitar saja, tetapi juga sampai ke daerah Dawan, Klungkung. Daerah itu sudah terkenal dengan produksi kelapa Bali yang berkualitas tinggi. Pastisipasi juga dilakukan oleh Puluhan peserta study tiru Dinas Pariwisata menyasar ke tempat produksi Yande Batok di Negari, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.